Cerita Mengenai Sebuah Harapan
Sudah lama saya tidak menuliskan sesuatu di blog saya, bukan dikarenakan
saya yang terlalu sibuk tetapi karena
saya tidak mengerti apa
yang harus saya tulis ataupun saya
merasa belum ada topik yang bisa saya bahas.
Hari ini saya mau
curhat sedikit mengenai sebuah harapan. Setiap orang memiliki
sebuah harapan terhadap dirinya sendiri, orang tua, anak, teman,
pekerjaan, karir, lingkungan, dan lain sebagainya. Apalagi? Banyak sekali yang diharap oleh orang. Terkadang kita hanya berharap orang lain melakukan apa yang kita
inginkan dibandingkan kita memenuhin harapan orang lain, karena kita ini
adalah Manusia. Manusia pada umumnya merupakan
makhluk yang egois, Full of Themselves. Saya rasa di zaman serba
teknologi dan instan sekarang, sudah hal yang sangat lumrah manusia
bersikap demikian.
Anyway, apa
yang akan saya bahas ditopik harapan
ini, saya akan bahas mengapa
harapan itu ada, Jenis-jenis harapan kita dan
bagaimana menyikapi setiap harapan yang ada?
Mengapa Harapan
itu ada?
Harapan ibarat
sebuah tujuan atau hasil yang kita inginkan. Contoh seorang anak sekolah yang berharap hasil ujiannya bagus. Nah mengapa
harapan itu bisa ada? Itu tergantung lagi tujuan orang itu
mengharapkan sesuatu.
Balik lagi ke konteks hasil
ujian bagus yang diinginkan oleh anak sekolah tersebut,
terkadang harapan dari anak itu
bisa jadi pengaruh dari lingkungannya
yang mendorongnya menginginkan
nilai yang bagus guna untuk mendapatkan
predikat anak pinter, ataupun
dorongan dari orang tua yang menyebabkan anak tersebut berpikir demikian. Terdapat banyak spekulasi mengapa harapan itu bisa muncul,
tapi hal paling penting yang kita ketahui adalah harapan membuat orang mempunyai sesuatu untuk dicapai,
entah tujuan tersebut murni berasal dari dirinya
sendiri, maupun dari orang lain.
Jenis-Jenis Harapan
Berikut beberapa jenis harapan yang merupakan pendapat dari saya sendiri
berdasarkan apa
yang saya rasakan dari kehidupan saya sendiri.
1.
Harapan terhadap orang yang kita cintai
Disini konteks cinta itu bukan
cinta antara dua gender yang berbeda (antara pria dan
wanita) tetapi mencakup
semua konteks, seperti cinta orang
tua terhadap anak, terhadap teman, suami istri,
dan lain sebagainya. Nah, ketika kita mencintai
seseorang terkadang kita akan menanamkan
harapan kepada mereka , dan harapan tersebut
berisi doa-doa yang kita harapkan bisa
terwujud atau terjadi kepada mereka. Seorang orang tua selalu berharap kelak anaknya bisa
berhasil dan berbahagia di dalam
jalan hidupnya. Seorang istri yang selalu mengharapkan karir suaminya berjalan lancar, dan lain sebagainya. Harapan dari orang
yang kita cintai selalu mendoakan hal-hal baik terjadi
kepada kita. Nah yang
menjadi masalah ketika mereka terlalu
campur dan terlalu posesif dalam mengendalikan harapan mereka kepada kita tanpa
memikirkan kembali apa sebenarnya
merupakan harapan yang kita sendiri harapkan.
Baik belum tentu benar
bagi kita, karena pada dasarnya
setiap orang itu berbeda, dan
kita tidak terlalu memaksakan sebuah harapan yang menurut anda baik
kepada orang. Yang merasakan akan
baik buruknya suatu hal hanya
orang bersangkutan yang
tau.
2.
Harapan Terhadap Diri Kita Sendiri
Nah, ini
berkebalikan dari jenis-jenis harapan yang kita bahas sebelumnya. Harapan ini ibarat impian kita. Apa yang kita inginkan
terjadi kepada diri kita sendiri. Seorang pengusaha yang berharap bisnisnya semakin berjaya dimasa depan, seorang ibu yang berharap mampu menjadi seorang
ibu yang baik, dan lain sebagainya. Setiap orang selalu menanamkan
harapan kepada diri kita sendiri.
Harapan untuk jadi kaya,
harapan untuk berkuasa, harapan untuk berbahagia, dan sebagainya.
3.
Harapan Terhadap Lingkungan Sekitar
Nah apa
ini, ini mencermikan keadaan yang kita berharap terjadi,
contoh harapan kecil, kita mengharapkan
hari yang cerah ketika kita lupa
bawa payung pas berpergian. Harapan-harapan seperti ini tidaklah realistis sebenarnya, harapan seperti ini selalu
di luar kontrol
kita. Pada dasarnya, kita tidak memiliki hak untuk mengatur
apa yang akan
terjadi disekitar kita terutama hal
yang berkaitan dengan alam dan Kuasa
Tuhan yang Maha Esa.
Bagaimana Anda Menyikapi Harapan?
Ibarat bagaimana
kita mengfungsikan pisau, harapan bisa jadi penyemangat
anda untuk maju, bisa juga
harapan juga menjadi penghancur semangat anda sendiri. Bagi yang bijak dalam menentukan
harapan dalam hidup mereka , harapan bagaikan
lilin penerang dalam jalan kehidupan
mereka. Harapan itu memberikan penyemangat bagi yang memiliki tujuan yang jelas, orang yang bijak akan
menyusun misi yang jelas untuk mencapai
harapan yang mereka. Sedangkan orang yang kurang bijak hanya berharap
tujuan yang mereka harapkan bisa terjadi
dengan sendiri. Ibarat mengharapkan telur menetas tanpa harus
mengeramnya. Tidak ada
usaha yang mengecewakan hasil dan tidak
hasil yang bertolak belakang dengan usaha yang kita lakukan. Ketika anda merasakan
harapan tidak seperti usaha kita,
sebenarnya bukan anda tidak berusaha
melainkan masih kurang usaha yang anda lakukan. Harapan terkadang mebutuhkan tekad yang kuat untuk mencapainya.
Saya menulis apa yang saya rasakan
dari kehidupan sehari-hari saya, dari saya berbaur
dengan keluarga, teman dan orang
disekeliling saya, apabila terdapat perbedaan pendapat mengenai apa yang saya tulis, dengan
senang hati saya menampung komentar di kolom
pendapat, tentunya dengan bahasa yang santun yang guys..terima
kasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar