Hi
all, hari ini saya kembali akan berbagi sesuatu dengan anda semua. Beberapa
bulan ini terkadang saya selalu muncul sebuah pertanyaan di benak saya sendiri
apakah tujuan dari hidup kita ini? Maaf, mungkin agak sedikit lebay pemikiran
saya seperti itu.he..he…he..
Pernah
sekali saya membaca artikel dari sebuah talk show dari mentor favorit saya
Ajahn Brahm , ada seseorang yang juga menanyai dia pertanyaan seperti itu, dan
jawabannya cukup mengena bagi saya. Dari beliau sendiri mengatakan bahwa tujuan
dari hidup adalah terus belajar, di sini belajar bukan dari segi belajar hal
yang berbaur akademik seperti sekolah, tetapi lebih menuju dari belajar semua
hal yang terjadi dalam hidup kita. Bagaimana kita belajar dari setiap kejadian
yang terjadi dalam hidup kita, bagaimana kita menyikapinya dan lain sebagainya.
Well, hari ini saya akan membagikan beberapa tips dari saya sendiri dalam
menempuh hidup yang lebih bahagia, mungkin tidak langsung works, tapi kalau kita konsisten menerapkannya dalam kehidupannya
saya rasa cukup membantu.
- Lebih Mengurusi Hidup Kita Dibandingkan Mulut Orang Lain yang Mengomentari Hidup Anda
Poin
ini terkesan sederhana, tapi saya rasa terkadang tidaklah begitu gampang kita
melaksanakannya, kembali lagi ke niat dan tekad kita sendiri lagi. Ketika ada
orang yang membicarakan atau mengomentari hidup anda, baik secara sengaja atau
tidak sengaja anda dengar mungkin anda akan muncul beberapa respon seperti
marah, sedih, cuek, terbawa sampai bermalam-malam tidak bisa tidur bagi yang
tipikal yang sensitif sifatnya, dan lain sebagainya. Sebenarnya ketika ada yang
mengatakan anda harus begini-begono, ataupun anda salah melakukan begini atau
begitu, ataupun anda kurang cerdas, cantik, kaya dan lain sebagainya, cukup
dengar, saring, dan pikir apakah itu benar, kalau benar tidak perlu bersedih,
dan apabila yang dibicarakan tentang anda adalah hal negatif, mereka hanya
mengatakan hal yang sebenarnya, seterusnya yang perlu anda lakukan adalah
melakukan perbaikan. Dan apabila yang dikomentari itu dari segi penampilan
anda, cuekin saja dan bersyukur dengan segala anugerah Tuhan. Selalu ingat “Kita
hanya bisa mengontrol hidup kita, untuk mulut orang itu diluar kuasa kita, jadi
mengapa harus terpengaruh dengan ucapan orang lain”.
- Terperangkap dalam Aturan “Saya Harus Bisa Diterima Di Mata Orang Lain”
Bagi
anda yang menganggap bahwa salah satu syarat untuk bahagia adalah diri kita
bisa diterima di mata orang lain, maka anda akan hidup di bawah kesibukan
menyenangkan orang lain, anda hidup dinaungan orang lain. Ketika anda berusaha
untuk bisa di terima mata orang lain, maka anda akan hidup dibawah standar yang
ditentukan orang lain dibandingkan standar diri anda sendiri. Jadi yang perlu
anda lakukan adalah melakukan hal-hal yang anda suka, yang mencerminkan anda
sendiri (dalam konteks positif), contohnya ketika anda bercita-cita menjadi
seorang penulis dan bagi orang lain itu adalah pekerjaan yang tidak ada harapan
di masa depan, maka tidak perlu anda dengar, karena itu pandangan mereka, bukan
anda sendiri. Untuk bisa bahagia, anda sendiri mesti bisa menerima anda sendiri
dan nyaman menjadi anda senduiri, jangan memaksakan hal-hal yang sebenarnya
anda kurang suka melakukannya.
- Menerima Anda Sendiri Apa Adanya
Kita
selalu dengar statement ini dalam konteks yang lagi cari pasangan
hidup, suka mengatakan mereka mencari seseorang yang bisa menerima mereka apa
adanya, tetapi terkadang mereka sendiri saja belum menerima diri sendiri apa
adanya, bagaimana mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Perasaan
tidak menerima diri sendiri apa adanya dapat berupa, anda membandingan
kehidupan orang lain yang jauh lebih bagus dari anda, dan anda iri dan
menyesali hidup anda. Jangan pernah ada pemikiran seperti itu, setiap orang
yang ada di planet bumi ini punya kekurangan dan kelebihan masing-masing, yang
anda lihat hanya bagusnya, anda tidak akan mengetahui apa yang telah mereka
jalanin. Setiap orang punya ukuran sandal hidup masing-masing, jadi hanya orang
bersangkutan yang merasakan baik buruk dari hidup mereka, jadi berhentilah
untuk membandingkan diri anda dan orang lain. Semua ada hikmah di belakangnya.
- Suka Stalking Media Sosial Tentang Kebahagiaan Orang Lain
Di
zaman era globalisasi ini, siapa yang tidak mengenal dengan yang namanya smartphone alias telepon pintar, dan
apabila anda kurang bijak dalam menggunakannya justru malah membawakan pengaruh
negatif ke hidup anda, contoh saja : anda melihat foto teman-teman anda yang
baru saja berlibur pulang dari paris ataupun jepang, yang muncul di pikiran
anda adalah anda mulai iri dan anda mulai berharap anda dapat seperti mereka,
ataupun ada yang memposting foto betapa romantis pasangan mereka memberikan
kejutan kepada mereka, maka anda akan menyesali mengapa pasangan anda tidak
bisa seperti demikian. Ingat, media sosial adalah sesuatu yang dikemas dengan
sangat baik dan kemudian dibagikan ke media, lantas kita gak pernah tau apa
sebenarnya yang terjadi di behind the
scene .
- Memasang Harapan Bahwa Orang Lain Harus Melakukan Hal Sesuai Harapan Anda
Expectation
always hurts pernyataan ini mungkin tidak asing kita
dengar, jangan pernah berharap , karena harapan adalah kemauan yang kita
tanamkan ke orang lain, ibarat kita membiarkan orang lain mengontrol emosional
kita, ketika mereka bisa memenuhi harapan kita, maka kita akan senang dan
apabila sebaliknya, mereka tidak bisa maka kita akan marah, sedih dan lain
sebagainya. Ingat selalu kita yang menjadi tuan dari emosional kita sendiri,
kita sendiri yang bisa mengontrol reaksi kita atas perbuatan orang lain ke
kita.
Sekian, beberapa tips dari
saya, dan saya sendiri juga dalam proses belajar dalam menerapkan tips tersebut
dalam hidup saya. Have a great day J